Pertanyaan :

Sering kali Beredar Whatsapp Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Benarkah?

Ketika Rasulullah sedang berkhutbah pada suatu jumat (dalam bulan Sya’ban), Beliau mengatakan Aamiin sampai 3 kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasulullah berkata Aamiin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan aamiin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasulullah berkata Aamiin sampai 3 kali. Ketika selesai sholat Jumat para sahabat bertanya kepada Rasulullah, kemudian beliau menjelaskan :

“Ketika aku sedang berkhutbah, datanglah malaikat Jibril dan berbisik, “hai Rasulullah aaminkan doaku ini..!!”, jawab Rasulullah.

Doa Malaikat jibril adalah sbb :

Yaa Allah, tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal berikut :

  • Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
  • Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami isteri
  • Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah pun Aamin sebanyak 3 kali.

Hadits shahih diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan Al Baihaqi dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu.

 

Jawaban Ustadz H. Farid Nu’man Hafidzahullah :

Bismillah wal Hamdulillah…

Hadits tersebut sering di BC menjelang bulan Ramadhan, dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Ketika masih zaman BBM, sekarang WA, .. masih saja disebarkan.

Hadits yang seperti itu TIDAK ADA, yang ada adalah sebagai berikut ini. Agak mirip redaksi awalnya memang, tapi sangat berbeda isinya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له  يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين

Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam naik mimbar lalu beliau mengucapkan, ‘Amin … amin … amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’ maka aku berkata, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bersalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, ‘Amin.””

Hadits ini diriwayatkan oleh:

  • Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, No. 646
  • Imam Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya No. 1888
  • Imam Al Bazzar dalam Musnadnya No. 8116
  • Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8767

Statusnya:

  • Shahih, menurut Imam Ibnu Khuzaimah
  • Jayyid (bagus), menurut Syaikh Muhammad Mushthafa Al A’zhami dalam tahqiqnya terhadap Sunan Ibni Khuzaimah
  • Hasan shahih, menurut Syaikh Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrad No. 646

Inilah yang shahih.

Namun demikian, bermaaf-maafan adalah perbuatan baik yang mutlak dan boleh dilakukan kapan pun. Baik bulan lalu, saat ini, atau besok. Baik sebelum Ramadhan, saat Ramadhan, atau setelah Ramadhan.

Meminta maaf bukan berarti harus punya salah dulu dengan manusia, sebagaimana istighfar kepada Allah tidak harus setelah membuat dosa dahulu. Ini adalah perbuatan baik dan bagus yang menunjukkan kerendahhatian. Hanya saja jangan sampai aktifitas ini dianggap sebagai bagian dari paket syariat dalam menghadapi Bulan Ramadhan, itu tidaklah demikian.

Wallahu A’lam

Kategori: Ramadhan

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.